Sistem Pertanian non Ongkir ala Wayan Supadno

Sistem Pertanian non Ongkir ala Wayan Supadno

By : StandardPlus | 30-12-2021

Setelah lamanya waktu, bisnis pertanian yang pernah dianggap bisnis yang kurang prestisius dibanding bisnis lainnya, baru baru ini, bisnis pertanian kembali naik daun seiring sadarnya masyarakat Indonesia tentang pentingnya petani dalam menjaga keamanan dan ketahanan pangan di Indonesia. 

Namun walau kesadaran masyarakat Indonesia sudah naik dan bertingkat, namun tetap saja banyak masyarakat Indonesia yang masih ragu untuk memulai bisnis pertanian ini, salah satu alasan banyak masyarakat yang masih ragu untuk memulai bisnis yang dapat dibilang sangat aman dan menguntungkan ini adalah besarnya modal awal dan modal untuk pelaksanaan bisnis pertanian ini.

Seperti yang pernah kita pikirkan sebelumnya, biaya untuk memulai maupun menjalankan bisnis pertanian merupakan biaya yang besar dan tidak akan tercapai untuk orang orang biasa, namun anggapan memulai dan menjalankan bisnis pertanian akan sulit untuk mencari modalnya ternyata sudah dipatahkan oleh Bapak Wayan Supadno, Bapak Wayan Supadno merupakan pensiunan dari TNI, beliau memulai bisnis pertanian Sapi dari sejak beliau resmi pensiun dari keanggotaan TNI, keinginan untuk meningkatkan hidup, pak Wayan memutuskan untuk memilih berbisnis di bidang Pertanian, tau bahwa berbisnis di bidang pertanian dengan cara yang lama memerlukan biaya yang sangat besar, pak Wayan tercetus ide yang brilian tentang pertanian dengan sistem yang terintegrasi, dalam hal ini yang dimaksud dengan sistem pertanian yang terintegrasi adalah sistem pertanian yang memerlukan ongkos kirim yang sangat minim dan juga pakan hewan yang hampir semuanya akan di produksi agar dapat menekan harga pokok penjualan, hal yang dilakukan oleh bapak wayan sendiri dalam sistem pertanianya adalah menanam perkebunan sawit dan juga menanam tumbuhan seperti rumput Zanzibar, Gama Umami ataupun pakchong yang dekat dengan kandang sapi yang dapat menekan biaya untuk ongkos kirim dan pangan, sedangkan tanaman sawit yang memiliki limbah dapat digunakan untuk campuran pangan sapi. 

Selain setelah datang masa panen tanaman sawit dapat membuahkan hasil yang akan menambah pemasukan untuk bisnis, tapi pertanian sawit bapak Wayan juga ternyata memanfaatkan hasil limbah dari peternakan sapinya sendiri. 

Limbah dari peternakan sapi yang berupa Kotoran hewan atau KOHE sangat berguna saat diolah menjadi Pupuk untuk tanaman sawit yang lagi lagi memerlukan ongkos kirim yang sangat minim karena berada dekat dari kandang sapi tersebut sebelum akan diolah menjadi pupuk kandang.

Kini Bapak wayan memiliki salah satu kesibukan menjadi praktisi usaha dengan standardPlus membantu karyawan - karyawan yang akan memasuki masa pensiun.


 

Navigation
  • Home
  • Tentang Kami
  • Tim
  • Fasilitator
  • Testimonials
  • Portofolio
  • Blog
  • Klien Kami
Standardplus Office

Kawasan Niaga Boston Square Blok RK 1/38, Jl. Raya Kota Wisata, Ciangsana, Kec. Gn. Putri, Kab. Bogor, Jawa Barat 16968 0877 7083 3355 info@standardplus.co.id

REVIEWED ON
©2021 Standardplus, All rights reserved.